Otak kiri vs Otak Kanan,

Manusia dianugrahi oleh Tuhan Yang Maha Esa kemampuan untuk berfikir, menjadikanya ras yang berkuasa di muka bumi ini dibanding mahluk lain ciptaan-Nya. Pada tahun 1810 Joseph Gall telah menemukan bahwa pusat berfikir dan perasaan itu berada di otak, bukan di hati dan bukan pula dijantung. Penemuan tersebut juga telah diaminkan oleh seluruh pakar di sepanjang zaman. Meskipun demikian kedua benda yang terletak diantara kedua telinga kita ini masih menyimpan jutaan misteri yang belum tereksplorasi oleh ilmuwan hingga saat ini.

Untuk dapat mengoptimalkan kemampuan otak kita, mari sedikit menelaah lebih dalam tentang kemampuan otak kita ini, tentu saja bukan secara medis, melainkan lebih kepada kemampuan apa yang dapat diberikan otak kepada diri kita.

Secara umum otak terbagi menjadi otak kiri dan otak kanan yang memiliki karakteristik yang berbeda yang dapat menentukan jenis kecerdasan seseorang. Otak kiri bersifat rasional yang terkait dengan IQ, sementara otak kanan bersifat emosional yang terkait dengan EQ. otak kiri lebih bersifat  kognitif,logis, realistis, analitis, kuantitatif, segmental, linear. Sedangkan otak kanan bersifat intuitif, imajinatif, artistik, kualitatif, lateral, holistik. Orang dengan otak kiri cenderung urut, sistematis, teratur, terukur, terencana, tertulis, satu per satu, fokus, pasti, masuk akal, telah dilakukan selama ini, patuh dll. Sedangkan orang dengan otak kanan cenderung spontan, multi tasking, revolusioner, breakthrough, imajinatif, asimetris, generalis dll.

 

Lantas yang menjadi pertanyaan, otak bagian manakah yang paling penting dalam aplikasinya didunia kerja, otak kiri atau otak kanan?? Jawabanya adalah kedua peran otak tersebut sama pentingnya. Tidak ada satu yang lebih penting dari yang lainya. Melainkan kedua kemampuan tersebut saling melengkapi satu sama lainya. Meskipun demikian dalam diri seseorang sangat dimungkinkan satu belahan otak lebih dominan dari yang lainya. Orang yang dominan dengan otak kiri cocok dengan pekerjaan-pekerjaan seperti analisa bisnis, penyusunan taktik dan strategy, perancang efisiensi perusahaan,  dll. sedangkan orang yang dominan dengan otak kanan cenderung sebagai innovator, perancang Visi dan misi, idea generator, Motivator dll.

Sekali lagi ditekankan bahwa kemampuan unik dari dua kecerdasan yang berbeda ini sama pentingnya. Seseorang akan menjadi luar biasa apabila kemampuan kedua belahanan otaknya sama bagusnya. Sayangnya dewasa ini ada kecenderungan bahwa kecerdasan seseorang dilihat hanya dari kemampuan otak kiri saja. Sehingga orang yang dianggap pintar adalah orang yang dominan otak kirinya, hal ini menyebabkan kemampuan otak kanan kurang berkembang. Orang yang dominan dengan otak kiri lebih mudah dijumpai daripada orang yang dominan dengan otak kananya. Padahal tidak demikian seharusnya. Salah seorang tokoh yang sangat dominan otak kirinya seperti Albert Einstein yang terkenal dengan postulat relativitasnya, berpendapat bahwa Imajinasi lebih penting dari sekedar ilmu pasti, dimana imajinasi identik dengan otak kanan dan ilmu pasti identik dengan otak kiri. Einstein pernah pula berujar “dengan logika kita bisa bergerak dari A menuju B, dengan imajinasi kita bisa bergerak dari A menuju Z”.

Suatu saat kita berada pada posisi sebagai pimpinan hendaknya dapat mendelegasikan tugas secara bijak dan tepat kepada staff yang berada dibawah kordinasi kita, dengan mengetahui terlebih dahulu mana tugas yang cocok untuk si A atau Si B sesuai dengan kelebihanya masing-masing. Sehingga staff yang mengerjakanya enjoy dalam mengerjakanya, jika pekerjaan dilakukan dengan sepenuh hati tentu akan memperoleh hasil yang lebih baik, begitu pula sebaliknya. Otak kiri dan otak kanan, dualisme mengagumkan anugerah Tuhan.salam.

 

dimuat pada Majalah Mandiri edisi 315, Juni 2011

Tentang andrihaka

Jika tidak terlalu pandai berbicara, belajarlah Menulis...
Pos ini dipublikasikan di Artikel Ilmiah dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar